Dalam perancangan alat pemilah produk dengan IOT yang dapat dimonitoring/dipantau terdapat dua komponen pokok
yang harus digunkan. Komponen pokok tersebut adalah sensor ultrasounik dan
mikrokontroller Arduino wemos D1 mini. Sensor ultrasounik yang digunakan dalam alat pemilah produk dengan IOT adalah sebuah sensor
yang dapat mengubah besaran fisik (bunyi) menjadi besaran listrik dan
sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu
gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan jarak suatu benda
dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini
menggunakan gelombang ultrasonik yaitu gelombang suara (20-20kHz). Pada sensor
ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang disebut
dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan
menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah
osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan
gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah gelombang
menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali gelombang
tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian
sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang
pantul diterima. Berikut adalah diagram blog alat pemilah produk dengan IOT :
Kemudian data yang
diterima oleh sensor akan mulai dihitung oleh mikrokontoller Arduino Wemos D1
Mini. Arduino ini selain untuk menghitung tinggi produk juga digunakan untuk
mengendalikan motor yang berfungsi untuk memilah produk sesuai ketinggian yang
telah diukur. Selain itu Arduino juga berfungsi sebgai counter atau penghitung yang dapat menghitung total jumlah produk
baik yang sesuai dan yang tidak sesuai. Dan juga dilengkapi dengan modul wifi
yang memungkinkan untuk mengirim data melalui internet dan dapat dibuka dengan smartphone melalui aplikasi tertentu.
Komentar
Posting Komentar